Langsung ke konten utama

"Menuju Surga Yang Tercecer di Kepulauan Karimata "


Senin, 15 juni 2015 20:52 WIB
Menuju Surga Yang Tercecer di  Kepulauan Karimata (1)
Pulau Pelapis, salah satu pulau di Kepulauan Karimata, Kayong Utara (istimewa)

Sukadana (Antara Kalbar) - Kabupaten Kayong Utara. Mungkin masih sedikit yang mengenal salah satu kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Ketapang yang lahir pada 2 Januari 2007. Meski termasuk dalam salah satu kabupaten tertinggal di Indonesia dengan berbagai keterbatasan, namun Kayong Utara ternyata menyimpan sejuta keindahan yang menjadi surga baru bagi para pemburunya.

Terletak di bagian selatan Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Kayong Utara memiliki 103 pulau. Sebagian diantaranya tersebar di perairan Karimata memiliki berbagai tipe ekosistem mulai pegunungan, pantai hingga bawah air.

Masing-masing pulau memiliki karakteristik serta keindahan tersendiri. Mulai dari pulau yang kerap disambangi penyu di Pulau Papan, hiu, ikan monster bagi pecinta pancing, cumi dan hamparan terumbu karang, lobster, kerapu, tongkol dan deretan ikan lainnya.

Sebagian wilayah Kabupaten Kayong Utara masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Palung mulai dari Kecamatan Sukadana dan Simpang Hilir. Kemudian wilayah perairan Kayong Utara berada di Kawasan Suaka Alam Laut (SAL). Tentu saja, kesemua kawasan tersebut menyimpan berjuta keindahan dan kekayaan flora dan fauna.

Dikatakan Deny Sofian selaku penggiat ekowisata, keindahan alam serta kekayaan yang tersimpan di balik setiap sisi Kayong Utara sulit ditemukan di daerah lain. Bahkan keasliannya masih terjaga dan layak menjadi destinasi baru bagi para wisatawan.

"Layaknya permata yang tersembunyi, Kepulauan Karimata menyimpan banyak potensi. Keindahan landscape, gugusan kepulauan, pasir putih, panorama bawah laut, keramahan masyarakat lokal hingga menu makanan laut yang segar dan beragam akan menyambut para traveler," kata Deny.

Di daratan, keindahan dan kekayaan alam, akan disuguhkan bentangan perbukitan yang berbaris rapi dengan satwa liar yang dilindungi masih hidup dan berkembang biak didalamnya. Seperti kelempiau, orangutan (pongo pygmaeus), burung enggang (buceros/rhinoplax vigil), bekantan (nasalis larvatus), buaya dan sejenisnya.

Meski masuk kategori kabupaten tertinggal, namun saat ini sudah tidak sesulit dahulu jika hendak mengunjungi Kayong Utara.

Berbagai pilihan jalur transportasi dapat dipilih mulai dari jalur udara melalui Bandara Supadio Pontianak menuju Bandara Rahadi Oesman Ketapang dan diteruskan menggunakan kendaraan darat selama 2 jam sudah dapat mencapai ibu kota Kabupaten Kayong Utara,

Melalui jalur air, jasa transportasi spedbod setiap hari melayani pelayaran dari Dermaga Kapuas Indah Pontianak menuju Sukadana selama 6 jam atau melalui dermaga Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya menuju Kayong Utara selama 4 jam perjalanan air.

Ditambahkannya keindahan alam serta kekayaan yang tersimpan di balik setiap sisi Kayong Utara sulit ditemukan di daerah lain, bahkan keasliannya masih terjaga dan layak menjadi destinasi baru bagi para wisatawan.

"Kayong Utara layak dijadikan tujuan wisata baru," 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Adi Afrianto : Bom Sarianah Jakarta Pusat Adalah Salah Satu Skema Negara Imperialis Menguasai Indonesia

Pontianak, minggu 17 Januari 2016   Desain globalisasi berupa demokrasi yang ditawarkan oleh Amerika di indonesia sudah sangat kelewat libral. Atau dalam bahasa kerenya disebut dengan Neo – Libralisme, seperti kita ketahui bahwa negara Amerika adalah negara super power. Kita dapat melihat perang Dunia yang terjadi dan Amerika terlibat langsung didalamnya untuk menguasai beberapa negara didunia. Namun setelah perang dunia bukan berarti amerika berhenti berambisi untuk menguasai dunia, justru sebaliknya amerika semakin berambisi menguasai dunia dan salah satunya adlaah indonesia, sampai-sampai Amerika menggunakan skenario Khusus untuk menguasai dan menjajah indonesia dengan konsep skenario neo-libralisme atau penjajahan gaya baru yang lebih halus tidak menggunakan kontak senjata. Ambisi Amerika menguasai indonesia ini dikarnakan sumberdaya alam di Indonesia yang sangat melimpah . Hal ini sesuai denag teori yang di ungkapkan oleh Teori Geopolitik Karl Haushofer. Karl Haus

GEOGRAFI POLITIK “BATAS NEGARA ”

TUGAS INDIVIDU GEOGRAFI POLITIK “BATAS NEGARA ” OLEH: ADI AFRIANTO (E1051141060) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2015 BATAS NEGARA Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sekitar 81.900 kilometer, memiliki wilayah perbatasan dengan banyak negara baik perbatasan darat (kontinen) maupun laut (maritim). Batas darat wilayah Republik Indonesia berbatasan langsung dengan negara-negara Malaysia, Papua New Guinea (PNG) dan Timor Leste. Perbatasan darat Indonesia tersebar di tiga pulau, empat Provinsi dan 15 kabupaten/kota yang masing-masing memiliki karakteristik perbatasan yang berbeda-beda. Demikian pula negara tetangga yang berbatasannya baik bila ditinjau dari segi kondisi sosial, ekonomi, politik maupun budayanya. Sedangkan wilayah laut Indonesia berbatasan dengan 10 negara, yaitu India, Malaysia, Singapura, Thailand, Viet

MASIH RELEVANKAH NASIONALISME SAMPAI SAAT INI SAMPAI SAAT INI ?

MASIH RELEVANKAH NASIONALISME SAMPAI SAAT INI SAMPAI SAAT INI ? Oleh : Adi Afrianto [1]             kita sebagai warga negara indonesia tentu sudah sangat sering mendengar kata Nasionalisme, akan tetapi tidak semua orang mengerti dengan arti nasionalisme itu sendiri. maka dari itu saya slaku penulis mencoba menambah pemahaman dan wawasan kita bersama. Nasionalisme merupakan paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan suatu negara yang memiliki tujuan dan cita-cita bersama untuk kepentingan nasional. Sedangkan menurut KBBI, Nasionalisme berasal dari kata "nasional" dan "isme" yaitu paham kebangsaan yang mendukung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki rasa kebanggan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa.             Menurut Kedourie nasionalisme adalah doktrin yang berpretensi untuk memberikan satu   kriteria dalam menentukan unit penduduk yang ingin menikmati satu pemerintahan eksklusif bagi dirinya, untuk melegitim