Langsung ke konten utama

Adi Afrianto : Bom Sarianah Jakarta Pusat Adalah Salah Satu Skema Negara Imperialis Menguasai Indonesia


Pontianak, minggu 17 Januari 2016 

Desain globalisasi berupa demokrasi yang ditawarkan oleh Amerika di indonesia sudah sangat kelewat libral. Atau dalam bahasa kerenya disebut dengan Neo – Libralisme, seperti kita ketahui bahwa negara Amerika adalah negara super power. Kita dapat melihat perang Dunia yang terjadi dan Amerika terlibat langsung didalamnya untuk menguasai beberapa negara didunia. Namun setelah perang dunia bukan berarti amerika berhenti berambisi untuk menguasai dunia, justru sebaliknya amerika semakin berambisi menguasai dunia dan salah satunya adlaah indonesia, sampai-sampai Amerika menggunakan skenario Khusus untuk menguasai dan menjajah indonesia dengan konsep skenario neo-libralisme atau penjajahan gaya baru yang lebih halus tidak menggunakan kontak senjata. Ambisi Amerika menguasai indonesia ini dikarnakan sumberdaya alam di Indonesia yang sangat melimpah .


Hal ini sesuai denag teori yang di ungkapkan oleh Teori Geopolitik Karl Haushofer. Karl Haushofer (1896–1946) melanjutkan pandangan Ratzel dan Kjellen terutama pandangan tentanglebensraum dan paham ekspansionisme. Jika jumlah penduduk suatu wilayah negara semakin banyak sehingga tidak sebanding lagi dengan luas wilayah, maka negara tersebut harus berupaya memperluas wilayahnya sebagai ruang hidup (lebensraum) bagi warga negara. Untuk mencapai maksud tersebut, negara harus mengusahakan yang namaanya  Autarki, yaitu cita-cita untuk memenuhi kebutuhan sendiri tanpa bergantung pada negara lain. Hal ini dimungkinkan apabila wilayah negara cukup luas sehingga mampu memenuhi kebutuhan itu. Untuk itu politik ekspansi dijalankan. Berdasarkan asumsi demikian, Karl Haushofer membagi dunia menjadi beberapa wilayah (region) yang hanya dikuasai oleh bangsa-bangsa yang dikatakan unggul, seperti Amerika Serikat, Jerman, Rusia, Inggris, dan Jepang.
Negara-negara imperialis seperti Amerika sebenarnya menggunakan 3 cara untuk mengeruk sumberdaya alam di daerah jajahanya. Yaitu, ekspansi, eksploitasi, dan akumulasi. Peristiwa pengeboman dijakarta jika kita analisis lebih jau setelah melihat penjelasan di atas ini tentu saja sangat bertalian. Ledakan yang terjadi sampai 6 kali dikawasan perbelanjaan Sarinah , Thamrin, Jakarta Pusat, kamis (14/1/16). Indonesia kembali berduka dengan tragedi Bom sarinah di jakarta pusat . ledakan pertama terjadi pukul 10.40 WIB, sedangkan ledakan kedua terjadi sekitar pukul 10.50 WIB, ledakan ketiga pukul 10.56 WIB, ledakan Keempat pukul 11.58 WIB, ledakan kelima pukul 11.00 WIB, dan ledakan keenam pukul 11.03 WIB. ledakan keenam bom ini terdengar hingga radius 2 Km, dengan pusat ledakan dikawasan Sarinah. rangkaian ledakan itu terjadi dalam kurun waktu 30 menit. selain itu dilapangan juga terjadi baku tembak antara pihak kepolisian dan dan pelaku peledakan. pola serangan yang dilakukan yang diduga kelompok teroris dijakarta di arena Gedung Sarinah Jakarta ini baru pertama kali terjadi di indonesia, pola serangan yang sporadis seperti ini merupakan pola serangan bunuh diri dengan target korban sebanyak mungkin. tapi bangsa yang besar tidak pernah gentar atau takut, apalagi oleh sekalas teroris yang ingin memecah mereka. dan itulah yang diinginkan teroris dunia, dipecah agar ringkih. Tregedi bom Sarinah ini polanya hampir sama dengan ledakan bom di Paris Desember 2015 silam. Yaitu, target incaran para teroris ini adalah tempat umum seperti Mall. Dalam sejarahnya bom yang terjadi di indonesia aparat lah yang selalu menjadi taget nya, hal inilah yang menimbulkan tanda tanya. Kemudia setelah terjadinya peristiwa berbagai spekulasi bermunculan, mulai dari pengeboman ini dilakukan oleh golongan kelompok islam radikal ekstrimis. Tentu saja hal ini dapat memicu konflik antar umat beragama dan perpecahan rakyat indonesia seperti yang diinginkan amerika. Kita tinjau lebih jauh bahwa kepolisian juga belum bisa memastikan pelaku pengeboman adalah ISIS atau golongan radikal yang Pro ISIS tetapi kabar yang beredar luas adalah ISIS pelakunya ?. ini dikarenakan bergabungnya indonesia kedalam WTO (organisasi perdagangan dunia), tang didalamanya terdapat beberapa poin, salah satunya adalah GAATS. Dan didalam GAATS terdapat 12 item yang salah satunya adalah libralisasi, privatisasi dan komersialisasi dunia komunikasi. Oleh karena itu kita sebagai kaum intelektual harus pandai menyaring berita yang beredar luas di masyarakat. Kemudian kabar yang sangat mengejutkan beredar, bahwa kedutaan besar Amerika Serikat di indonesia telah mengeluarkan surat pemberitahuan melalui surat elektronik (email) sebelum ledakan di di kawasan Sarinah terjadi pada pukul 06.51 WIB.


padahal peristiwa teror terjadi sekitar pukul 10.00. ini bisa jadi disinyalir sebagai pengalihan isu Freeport untuk menawarkan sahamnya kedalam negeri. amerika sengaja merancang semua ini agar rakyat indonesia lupa terhadap masalah yang sedang panas seperti freeport. seperti kita ketahui freeport papua adalah penyumbang terbesar ke Amerika. maka dari itu amerika tidak segan-segan menghalalkan segala cara untuk bisa menguasai freeport seutuhnya.

bagi amerika posisi indonesia terlalu penting,  tidak saja dalam bidang ekonomi tetapi juga dalam bidang percaturan politik global. amerika menyadari indonesia akan sangat berbahaya jika bersatu, amerika menggunakan skenario untuk memecah belah indonesia yang terdiri dari beberapa ribu pulau. Amerika pada dasarnya, akan menerapkan cara-cara halus terlebih dahulu untuk bisa menguasai negara pilihanya, namun jika gagal, maka Amerika tidak segan-segan menggunakan cara yang kasar dan agresif seperti agresi militer dengan berbagai macam dalih dugaan membela diri. selama rakyat indonesia tidak mengorbankan nasionalisme bangsa dan negaranya, indonesia akan selalu berada dalam jajahan negara asing. Negara yang merdeka seutuhnya adlah negara yang mampu menggunakan kekeyaan alam untuk kesejahteraan rakyatnya sesuai dengan amanat UUD Pasal  33 Thn 1945.



 Penulis : Adi Afrianto (mahasiswa ilmu politik fisip untan)

SUMBER :

Tangan-tangan Amerika, diakses dari: http://www.theglobalreview.com/bb_detail.php?lang=id&id=20&type=0 pada minggu 17, Oktober 2016.

Teori Geopolitik, oleh Kjellen Rudolf

lima kejanggalan bom Sarinah, diakses dari : http://www.tarbiyah.net/ pada minggu 17 Oktober, 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GEOGRAFI POLITIK “BATAS NEGARA ”

TUGAS INDIVIDU GEOGRAFI POLITIK “BATAS NEGARA ” OLEH: ADI AFRIANTO (E1051141060) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2015 BATAS NEGARA Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sekitar 81.900 kilometer, memiliki wilayah perbatasan dengan banyak negara baik perbatasan darat (kontinen) maupun laut (maritim). Batas darat wilayah Republik Indonesia berbatasan langsung dengan negara-negara Malaysia, Papua New Guinea (PNG) dan Timor Leste. Perbatasan darat Indonesia tersebar di tiga pulau, empat Provinsi dan 15 kabupaten/kota yang masing-masing memiliki karakteristik perbatasan yang berbeda-beda. Demikian pula negara tetangga yang berbatasannya baik bila ditinjau dari segi kondisi sosial, ekonomi, politik maupun budayanya. Sedangkan wilayah laut Indonesia berbatasan dengan 10 negara, yaitu India, Malaysia, Singapura, Thailand, Viet

MASIH RELEVANKAH NASIONALISME SAMPAI SAAT INI SAMPAI SAAT INI ?

MASIH RELEVANKAH NASIONALISME SAMPAI SAAT INI SAMPAI SAAT INI ? Oleh : Adi Afrianto [1]             kita sebagai warga negara indonesia tentu sudah sangat sering mendengar kata Nasionalisme, akan tetapi tidak semua orang mengerti dengan arti nasionalisme itu sendiri. maka dari itu saya slaku penulis mencoba menambah pemahaman dan wawasan kita bersama. Nasionalisme merupakan paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan suatu negara yang memiliki tujuan dan cita-cita bersama untuk kepentingan nasional. Sedangkan menurut KBBI, Nasionalisme berasal dari kata "nasional" dan "isme" yaitu paham kebangsaan yang mendukung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki rasa kebanggan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa.             Menurut Kedourie nasionalisme adalah doktrin yang berpretensi untuk memberikan satu   kriteria dalam menentukan unit penduduk yang ingin menikmati satu pemerintahan eksklusif bagi dirinya, untuk melegitim