Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Truk Terjun Bebas Di Pulau Kumbang

28, April Sore Jum`at, Tanggal 24 April 2015 Truk ekspedisi jurusan Pontianak – Ketapang yang melintasi jembatan maut Desa pulau kumbang, terjun bebas ke sungai. Paslnya, selain muatan yang sarat kondisi jembatan darurat yang di lintasi juga sudah rusak. Menurut Abdurrahman atau sapaan akrabnya Aby. ia adalah salah seorang saksi mata yang tepat di belakang truk dan melihat dengan mata kepala sendiri kalau truk tersebut terjun ke sungai. Menurut Aby, sebelum truk terperosok ke sungai, sang sopir turun terlebih dahulu membetulkan jembatan darurat dengan memasang kayu hanya sekedar untuk bisa lewat. Lalu dengan pelan truk tersebut merambat, lalu tak beberapa lama terdengar suara retakan. Dan tak sempat lagi truk mundur lalu kemudian byurr….. truk beserta barang muatan dan sopirnya masuk ke dalam sungai dengan posisi terbalik. Untungnya saja dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, sang sopir truk tidak cidera, namun barang yang di bawa di dalam

KKU Genjot Pendidikan dan Kesehatan di PMK

  Bupati Kayong Utara, H Hildi Hamid, disambut pelajar setibanya di Desa Padang Kecamatan Pulau Maya Karimata Sukadana –Pendidikan di Kecamatan Pulau Maya Karimata (PMK) tergolong tertinggal bila dibandingkan kecamatan lainnya di Kabupaten Kayong Utara. Khusus Desa Padang, Desa Pelapis, dan Desa Betok tergolong sangat rendah. “Ketertinggalan pendidikan di kawasan kepulauan ini lebih disebabkan rendahnya indeks pembangunan manusia (IPM, red),” kata H Hildi Hamid, Bupati Kayong Utara ketika berkunjung di Kecamatan PMK dalam safari kesehatan dan KB, belum lama ini. Pemkab Kayong Utara sejak 2009 telah menerapkan pendidikan dan kesehatan gratis sebagai upaya meningkatkan IPM. “Hingga saat ini kita terus memacu IPM agar bisa sejajar dengan daerah lain,” kata H Hildi. Sulitnya aksesibilitas juga menjadi salah satu penyebab tersendatnya roda pembangunan di PMK, terutama di tiga desa dimaksud. Namun demikian, Bupati Kayong Utara, H Hildi Hamid tetap berupaya agar desa-de

Melancong ke KKU: Nikmati Taman Wisata Bawah Laut

Jangan pulang meninggalkan Kabupaten Kayong Utara (KKU) jika belum menginjakkan kaki ke Pulau Maya Karimata (PMK). Di sini, banyak pemandangan indah untuk diselami. Misalnya, menyelami guna menyaksikan taman wisata bawah laut. Selain memiliki wisata alam dan lokasi cagar budaya, KKU juga memiliki wisata bahari. Wisata yang menawarkan eksotisme, terutama taman laut dan terumbu karang. Keindahan dinikmati di objek wisata yang berlokasi di pulau-pulau kecil seperti Pulau Pelapis, Pulau Karimata, Pulau Penebang, Pulau Layak, Pulau Serutu, Pulau Pandan dan masih banyak lagi lainnya. Semua merupakan gugusan Kepulauan Karimata. Kepulauan Karimata terdiri dari dua pulau besar yaitu, Pulau Karimata dan Pulau Serutu serta beberapa pulau kecil lainnya yang terletak di pesisir barat Kalimantan. Hanya di dua pulau tersebut yang dihuni oleh penduduk. Beberapa desa kecil berada di pesisir, terutama yang paling besar adalah desa Padang yang terletak di ujung timur pulau.

Kabupaten Pontianak

Kabupaten Pontianak adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Mempawah. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.276,90 km² dan berpenduduk sebesar kurang lebih 234.021 jiwa. Secara geografis Kabupaten Pontianak terletak pada posisi 0°44’ Lintang Utara dan 0°0,4’ Lintang Selatan serta 108°24’ - 109°21,5’ Bujur Timur. Karakter fisik wilayah terdiri dari daerah daratan dan pulau-pulau pesisir yang memiliki lautan. Pada tahun 2007 Kabupaten Pontianak dimekarkan dengan membentuk Kabupaten Kubu Raya yang didasarkan pada Undang-undang Nomor 35 tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Kubu Raya. Sebelumnya pada tahun 1999 Kabupaten Pontianak juga telah dimekarkan dengan membentuk Kabupaten Landak yang didasarkan pada Undang-undang Nomor 55 tahun 1999 yang kemudian diubah dengan Undang-undang Nomor 15 tahun 2000 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 55 tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Landak

Kayong Utara, Peraih Otonomi Awards 2014 Kategori Partisipasi Publik

PENGHARGAAN: Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid (keenam dari kiri) saat mendapat anugerah Otonomi Awards 2014 untuk Kategori Partisipasi Publik.  HARYADI/PONTIANAKPOST Masyarakat Pulau Kini Tak Lagi Terisolir SULITNYA aksesibilitas menjadi salah satu penyebab tersendatnya roda pembangunan di Kecamatan Karimata dan Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara. Padahal sarana transportasi, dan informasi yang menunjang merupakan faktor penting dalam pengembangan wilayah. Kemudahan akses antara suatu wilayah dengan wilayah lain sangat mempengaruhi kemajuan suatu daerah. Letak Kecamatan Karimata dan Kecamatan Pulau Maya dipisahkan oleh lautan. Kondisi geografis yang demikian mengakibatkan munculnya permasalahan kompleks, mulai dari pendidikan, kesehatan, sampai dengan pembangunan sarana dan prasarana penunjang hajat hidup rakyat. Kedua daerah itu relatif terisolir. Situasi inilah yang kemudian membuat Pemkab Kayong Utara berpikir siang dan malam untuk mencari

PONTIANAK-Kabupaten Kayong Utara (KKU) menjadi daerah otonomi baru (DOB) paling berhasil di

 Indonesia. Awalnya daerah terbelakang menjelma daerah dengan pemenuhan sarana dan prasarana wilayah dianggap paling cepat di antara DOB di Indonesia. Hal ini terungkap di rapat fasilitasi pembinaan daerah otonomi baru dalam rangka peningkatan penyelenggaraan pemerintahan daerah, diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Hotel Grand Mahkota Kota Pontianak, Kamis (20/6) sore. Kegiatan dibuka Wakil Gubernur Christiandy Sanjaya SE MM. Dihadiri Direktur Penataan Daerah Otonomi Khusus Daerah Otonomi Baru Kemendagri, Ir H Boytenjuri CES. Kemudian staf Sesditjen Otonomi Daerah dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) Kemendagri, Aprianto Susilo. Kemudian bupati, walikota, maupun yang diwakili satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DOB yang ada di Kalbar maupun di luar Kalbar. “Kabupaten Kayong Utara saat kali pertama mekar cukup memprihatinkan, namun kini menjelma menjadi daerah yang cukup maju dan berkembang. Hebatnya, kabup

Gubernur Kalbar Dukung Pembentukan Daerah Otonom Baru

Kalimantan Barat-PONTIANAK, (kalimantan-news) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis menyatakan pihaknya mendukung jika masyarakat mengusulkan adanya pembentukan daerah otonom baru di provinsi itu. "Hal itu sah-sah saja, karena pemekaran dibuat berdasarkan undang-undang dan dengan persetujuan Presiden," kata Cornelis usai memimpin apel peringatan Hari Otonomi Daerah di Halaman Kantor Gubernur Kalbar di Pontianak, Senin. Menurut dia, pemekaran atau pembentukan daerah otonom baru, sangat tergantung pemerintah pusat karena bukan kewenangan gubernur. Ia menilai, pemekaran suatu daerah sebagai bentuk pelaksanaan otonomi agar penyelenggaraan pemerintahan lebih dinamis, ekonomi daerah lebih tumbuh dan berkembang maju dengan berbasiskan potensi sumber daya dan kearifan lokal masing-masing daerah. Setidaknya, lanjut Cornelis, terdapat tiga hal prinsip yang berubah secara drastis setelah diberlakukannya kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah tahun 2000

PENGERTIAN, PRINSIP DAN TUJUAN OTONOMI DAERAH

PENGERTIAN, PRINSIP DAN TUJUAN OTONOMI DAERAH 1.        Pengertian Otonomi Daerah Istilah otonomi berasal dari bahasa Yunani autos yang berarti sendiri dan namos yang berarti Undang-undang atau aturan. Dengan demikian otonomi dapat diartikan sebagai kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri (Bayu Suryaninrat; 1985). Beberapa pendapat ahli yang dikutip Abdulrahman (1997) mengemukakan bahwa : 1.       F. Sugeng Istianto, mengartikan otonomi daerah sebagai hak dan wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerah. 2.       Ateng Syarifuddin, mengemukakan bahwa otonomi mempunyai makna kebebasan atau kemandirian tetapi bukan kemerdekaan. Kebebasan yang terbatas atau kemandirian itu terwujud pemberian kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan. 3.      Syarif Saleh, berpendapat bahwa otonomi daerah adalah hak mengatur dan memerintah daerah sendiri. Hak mana diperoleh dari pemerintah pusat.  Pendapat lain dikemukakan oleh Benyamin Hoese